Tuesday, 30 June 2015

Fokus Wirausaha, Sebuah Permulaan yang Spekulatif


Sumber Gambar : www.jagowirausaha.com

Ketika memutuskan untuk berhenti mengajar dan memilih untuk fokus berwirausaha. Bagi saya dan terutama keluarga saya itu tidak mudah. Ada pertimbangan-pertimbangan khusus.  Ya soal bagaimana mempertahankan kehidupan ekonomi sampai pada pandangan masyarakat. Ya maklum masyarakat kita adalah masyarakat kepo. Seorang sarjana tiba-tiba terlunta-lunta itu akan jadi buah  bibir yang empuk. Saya juga harus berpikir bagaimana perasaan keluarga saya.

Dengan memutuskan untuk fokus berwirausaha, saya juga paham resikonya. Bahwa saya akan menghadapi situasi-situasi yang berat. Bagaimanapun dunia wirausaha itu penuh resiko. Sementara mindset orang jaman sekarang adalah soal penjaminan. Bagaimana makan terjamin, pakaian terjamin, sampai tidur terjamin. Resiko inilah yang harus saya siap hadapi. Melihat resiko-resiko ini juga kadang niat saya yang seratus persen tereduksi satu dua persen.

Seperti saya sebutkan sebelumnya niat saya tereduksi satu sampai dua persen. Indikasinya adalah bahwa saya selalu mempertimbangkan untuk melamar kerja kembali atau kembali mengajar tapi hanya separuh pekan. Tapi seperti yang sudah-sudah, dengan membagi fokus kita menjadi dua hal itu membuat apa yang kita bangun tumbuh dengan lambat. Melihat teman-teman saya sibuk dengan kegiatan ini dan itu atau pekerjaan ini dan itu di tempat kerjanya. Saya kadang merasa iri. Ya, itu dia masalahnya, saya masih terlunta-lunta. Saya masih dalam proses berpikir.

Dinamika semacam ini bagaimanapun pasti dirasakan oleh semua orang yang akan memulai sebuah lembaran baru. Keluar dari zona nyaman dan memulai segala sesuatunya lagi dari nol memang akan memberikan sedikit tekanan mental dan kebimbangan. Disitulah kunci seseorang, ada sebuah titik balik yang harus dilakukan. Apa yang kita putuskan memang belum tentu berdampak positif. Tapi bila kita yakin dan mempersiapkan serta mengerjakan segala sesuatunya secara sungguh-sunggu Insya Allah akan berhasil.

Share this

0 Comment to "Fokus Wirausaha, Sebuah Permulaan yang Spekulatif"

Post a Comment