Ilustrasi dari infospesial.net |
Saya mau sedikit cerita soal
kegusaran saya. Ini soal produktivitas saya yang saya rasa masih kurang.
Padahal untuk mencapai progress dalam
hidup kita harus bisa menjadi orang yang produktif. Saya mulai meraba-raba apa
yang salah dalam hidup saya. Dalam perenungan itu saya menangkap satu hal.
Ternyata salah satu yang membuat kita tidak produktif adalah smartphone.
Mengapa smartphone? Tentu kepemilikan kita terhadap smartphone itu tidak
salah. Apa yang menjadi masalah adalah cara kita menyikapi dalam penggunaan smartphone tersebut. Bayangkan saja,
pagi-pagi sewaktu bangun tidur, kita langsung cari smartphone cuma mau lihat ada BBM atau enggak, atau sekedar melihat
notifikasi facebook. Kalaupun kita tidak memegang smartphone pasti smartphone itu mengingatkan kita soal ulang tahun
teman, soal colekan, soal status ada yang like,
bahkan soal kita yang belum membuat status juga diingatkan saking pintarnya.
Dari perenungan itulah akhirnya
saya memutuskan untuk merevolusi smartphone
saya. Hal pertama yang saya lakukan adalah menghapus Path. Path bagi saya tidak
berguna. Karena di dalamnya hanya jadi ajang pamer saja. Kedua saya hapus Line,
karena saya selalu dapat undangan Get Rich. Saya kasih tau saya gak suka game. Lalu saya hapus BBM. Kenapa BBM? Karena
BBM di smartphone saya sungguh lemot dan itu menyita banyak waktu saya.
Lalu saya juga hapus aplikasi facebook, twitter, detik.com dan juga kompas.com.
Dengan menghapus beberapa hal yang terakhir itupun saya masih bisa kok mengaksesnya lewat browser, pikir
saya.
Setelah merevolusi smartphone saya, Alhamdulillah sekarang
saya merasa diri saya cukup produktif. Hal ini bisa dilihat dari rajinnya saya
membuat posting, Beberapa proyek juga saya kerjakan programnya dan beberapa
pekerjaan saya yang tertunda juga bisa saya selesaikan. Bagaimana dengan smartphone saya. Saya hanya
menggunakannya untuk hal penting-penting saja seperti telepon, sms, lihat
email, dan browsing seperlunya. Tapi
masih ada juga aplikasi yang saya pakai yaitu Whats app, karena aplikasi
tersebut sama saja seperti sms.
Nah itulah cerita saya bagaimana saya
mencoba membangun produktivitas dalam hidup saya. Tapi cara ini tidak sama untuk
semua orang. Karena ada juga orang yang memanfaatkan aplikasi medsos untuk hal
produktif. Misalnya mereka-mereka yang memanfaatkan aplikasi medsos untuk
jualan. Ini hanya sebuah cerita. Mungkin saja teman-teman bisa dapat sesuatu
dari cerita saya..
0 Comment to "Revolusi itu Dimulai dari Smartphone!"
Post a Comment