Sistematika surat resmi adalah
sebagai berikut:
- Kepala surat
- Tanggal pembuatan
- Nomor surat
- Prihal Surat
- Salam pembuka
- Isi surat yang terdiri atas:
1)
paragraf pembuka;
2)
paragraf isi;
3)
paragraf penutup.
- Salam penutup
- Tanda tangan dan nama penulis
Berikut penjelasan mengenai
bagian-bagian surat tersebut.
1.
Kepala surat
Kepala surat menunjukkan resminya sebuah surat. Kepala surat dapat
berfungsi sebagai alamat (identitas) pengirim surat karena dalam kepala surat
memuat nama instansi atau organisasi, dan alamat, bahkan ada juga yang mencantumkan
nomor telepon.
Contoh:
Organisasi
Siswa Intra Sekolah
Sekolah Menengah Atas Bhineka Tunggal Ika
Jalan Lawu No. 105Malang
Sekolah Menengah Atas Bhineka Tunggal Ika
Jalan Lawu No. 105
2. Tanggal Surat
Tanggal
surat diketik sebelah kanan atas, terutama pada surat bentuk lurus atau
setengah lurus. Nama tempat tidak perlu dicantumkan lagi sebab sudah termuat
dalam kepala surat. Nama tempat perlu dituliskan pada surat-surat yang tidak
berkepala surat, misalnya surat pribadi atau surat lamaran pekerjaan.
Contoh:
Contoh:
Organisasi
Siswa Intra Sekolah
Sekolah Menengah Atas Bhineka Tunggal Ika
Jalan Lawu No. 105 Malang
Sekolah Menengah Atas Bhineka Tunggal Ika
Jalan Lawu No. 105 Malang
19
Maret 2OO5
Ingatlah bahwa tanggal surat itu
dibubuhkan segera setelah surat
itu ditandatangani oleh yang berwenang. Tanggal surat
berguna untuk mengetahui batas waktu dan cepat-lambatnya penyelesaian hal yang
dipersoalkan dalam surat
itu.
3. Nomor pada Surat resmi
Surat resmi selalu diberi nomor urut surat yang dikirimkan (surat keluar), kode surat, dan tahun. Nomor surat ini berguna untuk:
Surat resmi selalu diberi nomor urut surat yang dikirimkan (surat keluar), kode surat, dan tahun. Nomor surat ini berguna untuk:
a.
Memudahkan mengatur penyimpanan,
b.
memudahkan mencarinya kembali,
c.
mengetahui banyak surat yang
keluar,
d.
mempercepat penyelesaian
surat-menyurat,
e.
memudahkan petugas kearsipan.
Contoh:
Nomor :
25/OSIS -L17008
4. Lampiran
Melampirkan berarti menyertakan sesuatu dengan yang lain. Jika bersama surat yang dikirimkan itu disertakan surat-surat lain, pada lampiran dituliskan berapa lembar surat atau keterangan yang akan dilampirkan itu.
Contoh:
Melampirkan berarti menyertakan sesuatu dengan yang lain. Jika bersama surat yang dikirimkan itu disertakan surat-surat lain, pada lampiran dituliskan berapa lembar surat atau keterangan yang akan dilampirkan itu.
Contoh:
Lampiran :
satu lembar
5.
Hal/ Perihal
Bagian ini menunjukkan isi atau inti surat secara singkat. Dengan membaca hal/perihal, secara cepat dapat diketahui masalah yang dituliskan dalam surat tersebut.
Contoh:
Bagian ini menunjukkan isi atau inti surat secara singkat. Dengan membaca hal/perihal, secara cepat dapat diketahui masalah yang dituliskan dalam surat tersebut.
Contoh:
Hal : Undangan
6. Alamat Surat
Ada
dua macam alamat surat, yaitu alamat dalam (pada helai surat) dan alamat luar
(pada amplop). Alamat surat merupakan petunjuk langsung bagi penerima surat.
Penulisan alamat lebih leluasa ditempatkan di sebelah kiri sehingga kemungkinan
pemenggalan nama orang/instansi/organisasi, dan sejenisnya tidak terjadi.
Contoh:
Yth. Ketua
Kelas I/A
di SMA Bumi Pertiwi
di SMA Bumi Pertiwi
Surat yang selesai diketik hendaknya dilipat dengan model lipatan ganda sejajar dengan kepala
dan alamat surat tersebut. Hal ini berguna untuk mengetahui dengan cepat dari
mana surat itu dan untuk siapa surat itu ditujukan.
Organisasi Siswa Intra Sekolah
Sekolah Menengah Atas Bumi Pertiwi
Jalan Lawu No. 105 Malang
Sekolah Menengah Atas Bumi Pertiwi
Jalan Lawu No. 105 Malang
19 Maret 2005
Nomor:
25lOSIS-L/2005
Lampiran : satu lembar
Hal : Undangan
Lampiran : satu lembar
Hal : Undangan
Yth. Ketua Kelas I/A
di SMA Bumi Pertiwi
7. Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan tanda hormat pengirim surat. Dalam surat resmi biasanya digunakan salam pembuka Dengan hormat.
Salam pembuka merupakan tanda hormat pengirim surat. Dalam surat resmi biasanya digunakan salam pembuka Dengan hormat.
8.
Isi (Tubuh) Surat
Isi surat umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu pembukaan, isi Jang sesungguhnya, dan penutup.
Contoh:
a. Pembukaan
Isi surat umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu pembukaan, isi Jang sesungguhnya, dan penutup.
Contoh:
a. Pembukaan
Sesuai
dengan program kerja OSIS SMA Bumi Pertiwi Tahun 2007 12008, kami bermaksud
mengadakan Program Bakti Sosial ke daerah yang membutuhkan bantuan. Untuk
kelancaran acara tersebut, diperlukan susunan kepanitian.
b. Isi yang Sesungguhnya
b. Isi yang Sesungguhnya
Oleh karena
itu, kami mengundang Saudara untuk hadir pada acara rapat pembentukan
kepanitiaan yang akan diadakan pada
Hari,
tanggal : Rabu, 23 Maret 2008
Pukul : 8.00-10.00
Tempat : Ruang Perpustakaan
Pukul : 8.00-10.00
Tempat : Ruang Perpustakaan
c. Penutup
Demikian
undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
9. Salam Penutup
Pada surat resmi, salam penutup nama jabatan, tanda tangan, nama nomor induk siswa atau pegawai.
Contoh:
Pada surat resmi, salam penutup nama jabatan, tanda tangan, nama nomor induk siswa atau pegawai.
Contoh:
Ketua OSIS SMA
Bumi Pertiwi
Dimas Susetyo
NIS. 045401
0 Comment to "Surat Menyurat : Sistematika Surat Resmi"
Post a Comment