Wednesday 6 July 2016

Sabtu Bersama Bapak, Sebuah Film yang Mengajak Kita Terharu Sekaligus Tertawa

Lebaran 2016 ini diramaikan oleh lima film Indonesia yang memiliki kualitas hampir sama rata. Mulai dari Rudy habibie, Koala Kumal, ILY 38000 ft, Jilbab Traveler : Love Spark In Korea dan tentu saja Sabtu Bersama Bapak, kesemuanya digarap dengan niat yang sungguh-sungguh. Saya sendiri berkesempatan menonton film Sabtu Bersama Bapak di hari pertama penayangannya.

Film Sabtu bersama Bapak bercerita tentang Gunawan yang memiliki seorang istri, Itje, dan dua anak kecil: Satya dan Cakra. Hidup mereka berubah ketika Gunawan tahu hanya memiliki satu tahun lagi untuk hidup. Gunawan memutuskan, kematian tak boleh membatasinya dari menyayangi kedua anak. Ia membuat banyak rekaman berisikan pesan-pesan untuk kedua anaknya. Setelah Gunawan berpulang, Itje, sang istri memutuskan agar kedua anak dapat bertemu sang bapak satu kali seminggu, setiap hari Sabtu.


Kehidupan Itje, Satya dan Cakra, berlanjut. Satya sudah beristri, Rissa, tiga anak laki. Satya bekerja sebagai tenaga offshore di lepas pantai Denmark. Cakra (30) menjadi deputi direktur di sebuah bank asing di Jakarta dan masih menjomblo. Itje, tetap sendiri menjalankan bisnis warung makannya di Bandung. Mengikuti pesan sang bapak, Satya terlalu kaku dengan pemikirannya dan berjarak dengan sang istri. Mengikuti pesan sang bapak, Cakra fokus bertahun-tahun menyiapkan materi sehingga lupa bahwa menyiapkan diri untuk mencari pasangan. Itje menyimpan sebuah rahasia, dan tidak ingin kedua anaknya tahu. Sewaktu kecil, mereka tidak menyusahkan Itje, Sekarang, Itje tidak ingin menyusahkan mereka.

Alih-alih menjadi film yang mengharu biru seperti trailer yang diputar di tv-tv nasional, Saya malah sering dibuat tertawa oleh film ini. Tak heran karena sutradaranya yaitu Monti Tiwa lebih sering menggarap film-film bergene komedi sebut saja seri Get Merried. Dengan penataan kamera dan penggambaran latar yang cukup baik namun tak istimewa film ini cukup mampu membawa kita masuk ke dalam penceritaan di filmnya.

Film ini juga didukung oleh penampilan apik para pemainnya seperti Abimana Aryasatya, Ira Wibowo, Arifin Putra, Acha Septriasa, dan Sheila Dara Aisha. Namun yang paling menonjol dari semuanya menurut saya adalah Deva Mahendra. Memerankan sosok Cakra yang pemalu dan canggung Deva Mahendra berhasil mengeksekusinya dengan baik dan kerena dia lah film ini begitu hidup. Dari jajaran pemeran pendukung tampaknya Jennifer Arnelita dan Ernest Prakasa berhasil memberikan kesegaran tersendiri.

Meski saya banyak dibuat tertawa bukan berarti tidak ada sedihnya. Penataan musik oleh Ganden Bramanto lewat alunan biola telah berhasil menyayat-nyayat hati saya. Pemilihan soundtrack film ini juga terbilang cukup pas untuk menggambarkan situasi dari para tokoh-tokonya. Film perdana dari Max Pictures ini tampaknya akan menjadi film pembuka yang berkesan dari film-film yang akan mereka garap selanjutnya.

Film Sabtu Bersama Bapak sangat cocok ditonton bersama seluruh keluarga di momen lebaran. Lewat pengisahan yang baik dan dibumbui unsur komedi yang cukup kental kita akan sekali-sekali tertawa dan sekali-kali terenyuh dengan jalan ceritanya.

4/5 Popcorn untuk film ini. 1/5 saya makan di awal film

Share this

0 Comment to "Sabtu Bersama Bapak, Sebuah Film yang Mengajak Kita Terharu Sekaligus Tertawa"

Post a Comment