Menyebut keterasingan adalah teman dalam hidup
memang bukan sekedar wacana
Sejak asa tertinggal oleh belahan belahan
kasih yang pergi adalah kerinduan yang tersisa
Menyempatkan memanggil namamu
sebelum mataku redup
dan terbawa ke alam bawah sadar
adalah makanan yang khas untuk disantap
Dalam mimpipun
ternyata aku tetap kehilangan
sosok yang selama ini
selalu membalut setiap tetes airmata
yang mengalir di pipiku
sosok yang selama ini
selalu membuat hatiku terjaga dari kesedihan
Kini sendiri adalah sepi
yang membelenggu mimpi
menjadi khayalan masa lalu
kini sendiri adalah teman sejati
yang menemani di dalam mimpi
Sabda Nirwana
Sentuh sudut hatimu dengan tangan-tangan asa
rasakan setiap nafas yang membacakan kalimat kasih
terjemahkan bahasa cintanya dengan kamus bahasa nirwana
tafsirkan dengan ilmu tentang ketulusan
rasakan setiap nafas yang membacakan kalimat kasih
terjemahkan bahasa cintanya dengan kamus bahasa nirwana
tafsirkan dengan ilmu tentang ketulusan
Rasakan lagi setiap jiwa yang bergetar
tangkap dengan hati, apa yang menjadi pesan
pilih setiap kata yang bermakna dan artikan dengan penuh kesungguhan
Lihatlah ke arah mana mata memandang
adakah kuntum-kuntum bunga yang merekah
dibalik senyum penggembala yang kehausan
tangkap dengan hati, apa yang menjadi pesan
pilih setiap kata yang bermakna dan artikan dengan penuh kesungguhan
Lihatlah ke arah mana mata memandang
adakah kuntum-kuntum bunga yang merekah
dibalik senyum penggembala yang kehausan
Lihat lagi siapa yang bicara
perhatikan dengan sungguh
setiap nada, irama, dan suasana yang terkata
pastikan yang terlontar adalah bambu cinta
pastikan yang melayang adalah panah asmara
cintakah yang memberi kebahagiaan?
maka sambutlah dengan penuh ketulusan
bila siapa bertanya cinta
katakan ini sabda nirwana
perhatikan dengan sungguh
setiap nada, irama, dan suasana yang terkata
pastikan yang terlontar adalah bambu cinta
pastikan yang melayang adalah panah asmara
cintakah yang memberi kebahagiaan?
maka sambutlah dengan penuh ketulusan
bila siapa bertanya cinta
katakan ini sabda nirwana
Bila Ada
Bila ada kuntum bunga yang mampu bicara tentang perasaan ini
akan kupetik dia dan ku kirim kepadamu
lewat angin yang berhembus
Bila ada mutiara yang mampu mengungkap perasaan ini dengan keindahannya
akan ku ambil dia dan kukirim kepadamu
bersama perahu yang berlayar di pijak-pijak kehidupanku
Bila Puisi ini bisa membuat kau mengerti tentang perasaan ini
Aku takkan ragu lagi dan ku kirim puisi ini pada Merpati
yang kan hinggap di jendela istanamu
Melati Putih... Jangan Bersedih...
Aku terjaga…
Melihat kau termenung
Wajahmu sayu
Diantara senyum kemuraman
Aku tak bisa berbuat banyak
Untuk meredakan kepedihanmu
Betapapun aku sangat ingin menghiburmu
Mengembalikanmu dari keterpurukan
Melati Putih..
Jangan bersedih…
Angin memang kencang
Tapi kau harus tetap bertahan
Diantara kemelut dunia
Yang semakin menyita pikiran
Melati puith bersabarlah..
Perjalanan masih panjang
Untuk sampai ketujuan
Dan kau harus selalu ingat
Setelah gelap akan datang terang...
Melihat kau termenung
Wajahmu sayu
Diantara senyum kemuraman
Aku tak bisa berbuat banyak
Untuk meredakan kepedihanmu
Betapapun aku sangat ingin menghiburmu
Mengembalikanmu dari keterpurukan
Melati Putih..
Jangan bersedih…
Angin memang kencang
Tapi kau harus tetap bertahan
Diantara kemelut dunia
Yang semakin menyita pikiran
Melati puith bersabarlah..
Perjalanan masih panjang
Untuk sampai ketujuan
Dan kau harus selalu ingat
Setelah gelap akan datang terang...
Melati Putih
Biarkanlah aku memandangmu
Tak bosan meski berjam-jam
Tak bosan meski berjam-jam
Biarkanlah aku didekatmu
Menerawang wajah dan isi hatimu
Biarkanlah aku tertegun didepanmu
Terdiam, membisu
Menatap indah senyummu
Kau adalah kuncup bunga
Di taman khayalanku
Kau melati putih yang kelak
Akan mengharumkan kehidupanku
Indahmu…
Membuat aku ingin menjadi tangkai pijakanmu
dan menggantikan tangkai-tangkai
Tempat kau berpijak selama ini
Tapi kau masih kuncup
Penuh kepolosan dan keluguan
Melati putih..
Suatu saat kau kan mekar
Menjadi sesosok yang mengagumkan
Dan saat itu… Aku ingin menjadi tangkaimu
Agar aku selalu dapat berada disismu
Bungaku…
Janganlah kau berpaling
Karna aku akan sedih
Kalau kau mencari tangkai yang lain
Melati Puith…
Untuk saat ini Aku hanya bahagia
Bila bersama denganmu
Menerawang wajah dan isi hatimu
Biarkanlah aku tertegun didepanmu
Terdiam, membisu
Menatap indah senyummu
Kau adalah kuncup bunga
Di taman khayalanku
Kau melati putih yang kelak
Akan mengharumkan kehidupanku
Indahmu…
Membuat aku ingin menjadi tangkai pijakanmu
dan menggantikan tangkai-tangkai
Tempat kau berpijak selama ini
Tapi kau masih kuncup
Penuh kepolosan dan keluguan
Melati putih..
Suatu saat kau kan mekar
Menjadi sesosok yang mengagumkan
Dan saat itu… Aku ingin menjadi tangkaimu
Agar aku selalu dapat berada disismu
Bungaku…
Janganlah kau berpaling
Karna aku akan sedih
Kalau kau mencari tangkai yang lain
Melati Puith…
Untuk saat ini Aku hanya bahagia
Bila bersama denganmu
Siksa Hati
Aku yang berada di persimpangan
antara kebencian atau kasih saying
Persimpangan itu bernama cinta
Manis, pahit, dan segala rahasianya
Seharusnya …
Aku tak berada di persimpangan itu
Seharusnya aku memilih salah satu jalan diantaranya
Seharusnya aku berada diantara Cahaya-cahaya yang menyinari
Diantara bunga-bunga yang semerbak
Tersenyum bersama rautku yang muram
Tapi…..
Tak bolehkah rautku tersenyum?
Walau berada diantara kepekatan-kepekatan
yang sinis dan memusuhi
Haruskah mulutku berbohong?
Demi senyum-senyum indah menawan
atau haruskah aku tersenyum?
Meski senyum-senyum itu tak lagi menawan
antara kebencian atau kasih saying
Persimpangan itu bernama cinta
Manis, pahit, dan segala rahasianya
Seharusnya …
Aku tak berada di persimpangan itu
Seharusnya aku memilih salah satu jalan diantaranya
Seharusnya aku berada diantara Cahaya-cahaya yang menyinari
Diantara bunga-bunga yang semerbak
Tersenyum bersama rautku yang muram
Tapi…..
Tak bolehkah rautku tersenyum?
Walau berada diantara kepekatan-kepekatan
yang sinis dan memusuhi
Haruskah mulutku berbohong?
Demi senyum-senyum indah menawan
atau haruskah aku tersenyum?
Meski senyum-senyum itu tak lagi menawan
Senyummu indahmu
Kau yang dingin menghampiri mimpiku
dan melukiskan namamu.
Kau cantik meski tanpa senyum
dan itu memang sisi cantikmu
Kau ramah saat berbicara
kuharap selamanya kan begitu karena itu pribadimu
Kau tampak indah bila kau tersenyum.
Jiwakupun tersentuh, mataku terpana dan hatiku berbunga
Kau bagai lukisan dan hatimu pelukisnya.
Ketika kau bahagia senyummu kan nampak
dan ketika kau berduka maka sedihmu kan terlihat
dan melukiskan namamu.
Kau cantik meski tanpa senyum
dan itu memang sisi cantikmu
Kau ramah saat berbicara
kuharap selamanya kan begitu karena itu pribadimu
Kau tampak indah bila kau tersenyum.
Jiwakupun tersentuh, mataku terpana dan hatiku berbunga
Kau bagai lukisan dan hatimu pelukisnya.
Ketika kau bahagia senyummu kan nampak
dan ketika kau berduka maka sedihmu kan terlihat
Tapi yang kutahu kau jarang tersenyum.
Kau lebih sering berwajah asam karena itu sisi cantikmu
Tapi alangkah bahgianya aku
bila kau selalu tersenyum
karena senyummu itulah indahmu
Kau lebih sering berwajah asam karena itu sisi cantikmu
Tapi alangkah bahgianya aku
bila kau selalu tersenyum
karena senyummu itulah indahmu
Yang Terindu
Yang terindu di ujung sana
ku sampaikan salamku lewat mimpi indahmu
Yang terindu di peraduan cinta
rasakan kehadiranku
bersama angin yang berhembus dan,
bersama air yang mengalir
Rasakan kehadiranku
bersama terbitnya matahari di ufuk timur
bersama lukisan malam yang bertaburan bintang
Yang terindu ingatlah aku
agar cintamu tak pernah lapuk dimakan waktu
Ingatlah aku pada cermin yang kau tatap
ingatlah aku pada langit biru yang bercahaya
dan ingatlah aku pada indahnya segala nuansa
Yang terindu ingatlah aku
Yang terindu aku selalu sayang kamu
Yang terindu tidurlah
bersama mimpi tentang bintang-bintang
dalam nyanyian cinta kita
ku sampaikan salamku lewat mimpi indahmu
Yang terindu di peraduan cinta
rasakan kehadiranku
bersama angin yang berhembus dan,
bersama air yang mengalir
Rasakan kehadiranku
bersama terbitnya matahari di ufuk timur
bersama lukisan malam yang bertaburan bintang
Yang terindu ingatlah aku
agar cintamu tak pernah lapuk dimakan waktu
Ingatlah aku pada cermin yang kau tatap
ingatlah aku pada langit biru yang bercahaya
dan ingatlah aku pada indahnya segala nuansa
Yang terindu ingatlah aku
Yang terindu aku selalu sayang kamu
Yang terindu tidurlah
bersama mimpi tentang bintang-bintang
dalam nyanyian cinta kita
Bukan Teristimewa
Jangan menatapku dengan senyuman
bila itu tak menyampaikan sebuah arti
tataplah aku sebagaimana biasa
agar aku tak berharap sesuatu yang lain
Jangan menoleh padaku dengan sebuah harapan
tapi menolehlah padaku...
seolah ada pertanyaan dalam dirimu
agar aku tak termakan asa-asa yang terkapar
Jangan pertanyakan puisi-puisi ku
sebab dia bisu
jangan tanyakan padanya
apa arti dari kalimat-kalimatnya
sebab dia takkan pernah menjawab
tanyakanlah sebuh tanda tanya
pada relung hati mu yang terdalam
bacalah kalimatnya
sampai kau mengerti dan memahami
bahwa aku bukanlah teristimewa
bila itu tak menyampaikan sebuah arti
tataplah aku sebagaimana biasa
agar aku tak berharap sesuatu yang lain
Jangan menoleh padaku dengan sebuah harapan
tapi menolehlah padaku...
seolah ada pertanyaan dalam dirimu
agar aku tak termakan asa-asa yang terkapar
Jangan pertanyakan puisi-puisi ku
sebab dia bisu
jangan tanyakan padanya
apa arti dari kalimat-kalimatnya
sebab dia takkan pernah menjawab
tanyakanlah sebuh tanda tanya
pada relung hati mu yang terdalam
bacalah kalimatnya
sampai kau mengerti dan memahami
bahwa aku bukanlah teristimewa
Salah dan Mengalah
Bila aku selalu salah
Apakah aku begini karena ego?
Atau karna rasa sayangku ke kamuEntahlah...
Gak Ngerti...
Sehari kemarin ..Bukan karenamu, bukan karena cinta
Tapi karena aku
Yang tak pernah bisa membuatmu mengerti
Bahwa aku sayang kamu
Bahwa aku butuh kamu
Padahal aku cinta
Kalau kamu harus tahu
Kau
Kau bayang-bayang fatamorgana
Kau ada tapi tak sempurna
tak bisa kusapa hanya bisa kutata
Kau ada tapi tak sempurna
tak bisa kusapa hanya bisa kutata
Kau seakan beku walau kau bukan kutub es.
Kau seakan diam tak mampu tuk tersenyum
Sesungguhnya aku segan memandangmu
karena bekunya wajahmu.
Sesungguhnya aku segan menyapamu
karena dinginnya sikapmu
Aku diam terpaku
tak dapat berjalan apalagi berlari untuk menghampirimu
Kau seakan diam tak mampu tuk tersenyum
Sesungguhnya aku segan memandangmu
karena bekunya wajahmu.
Sesungguhnya aku segan menyapamu
karena dinginnya sikapmu
Aku diam terpaku
tak dapat berjalan apalagi berlari untuk menghampirimu
Kau bagai lukisan indah.
Hanya bisa kutatap tanpa ada komunikasi.
Kau bagi patung sang dewi
hanya dapat kupandang indahnya corakmu
Tapi aku tak mampu mengenalmu
karena tak ada sepatah kata
Hanya bisa kutatap tanpa ada komunikasi.
Kau bagi patung sang dewi
hanya dapat kupandang indahnya corakmu
Tapi aku tak mampu mengenalmu
karena tak ada sepatah kata
Rona
Hai wajah kau tampak sayuseperti langit yang mendung saat hujan akan turun
Kau seperti bulan kesiangan
teramat pucat dan tampak tak bergairah
Sesungguhnya ada apa dengan kau
hingga engkau seperti ini
adakah yang menyakitimu
atau adakah sesuatu yang membuatmu bersedih
Aku disini akan menemanimu
dan aku rela untuk menjadi sandaranmu
Duhai wajah tersenyumlah,
seiring mentari menyambut hari
pandanglah kedepan
karena kehidupan masih panjang
0 Comment to "Puisi-Puisi Galau dan Romantis"
Post a Comment